Jumat, 29 Maret 2019

MDA framework

Prinsip fundamental dari MDA framework ini adalah content dari sebuah game merupakan lingkungan dari game itu sendiri, bukan seperti sebuah media yang hanya diberikan langsung kepada pengguna. Konsep pemikiran tersebut membantu untuk merancang sebuah sistem yang membangun behavior melalui sebuah interaksi antara designer, game dan pemain. MDA frameworks terdiri dari komponen sebagai berikut mechanic, dynamic dan Aesthetic. Mechanics membangun lingkungan sistem dynamics, dan selanjutnya menentukan komponen pengalaman aesthetics

Ada berbagai metode dalam merancang game, salah satunya adalah MDA Framework. MDA Framework adalah sebuah framework yang digunakan untuk mendesain game. MDA merupakan kependekan dari mechanics, dynamics, dan aesthetics. Secara lebih jelas ketiga hal tersebut akan dijabarkan di bawah ini.

  1.  Mechanics Mechanics adalah komponen ”aturan” yang ada di dalam game. Komponen ini dibuat oleh desainer game dan bersifat konkrit. Komponen dalam mechanic juga mampu membuat pemain melakukan suatu aksi. Mechanics dapat berupa struktur data atau algoritma tertentu.
  2.  Dynamics Dynamics dapat dideskripsikan sebagai gameplay. Elemen ini merupakan hasil interaksi antara player dan mechanics dalam game. Dynamics menentukan apa yang terjadi dengan player ketika mechanics bekerja.
  3. Aesthetics
    Aesthetic merupakan respon yang terjadi pada player setelah adanya dynamics. Aesthetic merupakan komponen yang bersifat abstrak dan emosional. Setiap player akan memiliki respon berbeda terhadap game yang dimainkan. Aesthethic terbagi menjadi delapan komponen yang terdiri atas hal-hal berikut:
a.       Sensation, yaitu respon terhadap indera pemain
b.      Fantasy, yaitu hal-hal yang kemudian dipercaya oleh pemain
c.       Narrative, yatu dramatisasi yang berkembang dari plot yang ada
d.      Challenge, atau tantangan, yang mana pemain harus melakukan problem-solving
e.       Fellowship, yaitu interaksi antara pemain dengan pemain lain
f.       Discovery, yaitu penemuan akan hal-hal baru
g.      Expression, yaitu kreativitas pemain sebagai bentuk ekspresi diri, serta
h.      Submission, yaitu penghabisan waktu, yang mana pemain dapat bersantai dan tidak berpikir keras.

Komponen aesthetics di atas dapat terjadi secara berbada terhadap setiap pemain. Oleh karena itu, agar respon yang diinginkan terjadi pada pemain, desainer game harus fokus pada aesthetic pada saat menyusun mechanics.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar